JANGKRIK ...
E ... lah... Jangkrik ...
Krik krik krik. Melodi nyanyian khas. Menggelitik menarik simpatik. Datang dan pergi hanya mengerik sekedar melirik tanpa mematik. Tak bisakah menyanjung atau hanya bertegur. Jika harap belum mengendap. Jika rindu belum membeku. Jika suka masih terbuka. Katakanlah ... Jangan cuma krik krik krik. Memarut hati bersikap picik. Mengabai rasa meninggalkan masa.
E ... Lah ... Jangkrik. Maunya cuma krik krik krik. Lihatlah yang terusik. Bisikkan lagu asik agar yang mendengar tertarik. Jangan sembunyi dengan krik karena waktu tak bisa dibalik, yang menunggu kan jemu kalau hanya dengar krik krik ...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sepertinya jangkrik tersebut perlu diberi minum kopi dulu, Bu Rita.
Pak Edi bisa saja, terimakasih kunjungannya, barakallah. Salam hormat, sehat dan sukses selalu.
Melodi krik...krik..., lama kelamaan akan terasa asyik. Sebagai bagian dari simponi alam yang bebas polusi. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Rita.
Hehehehe kalau terus-terusan jadinya berisik bunda tidak bisa tidur. Terimakasih kunjungannya, barakallah. Salam hormat, sehat dan sukses selalu.