SURVIVE
Pagi memunguti jejak embun. Merangkak mengumpulkan bercak-bercak. Menyimpan ... mengunci ... rapat ... rapat ... memahatkan sejuknya. Saat tawa tak bersuara dan senyum melenggang juga. Menguatlah dalam diam dan berlarilah kencang.
Tetesan asa janganlah menguap pergi ... meninggalkan sepi. Saat hari tak bermelodi dan terasa sunyi. Ruam-ruam harap biarlah mengendap. Membatu ... perlahan memudar terbawa waktu. Pagi jangan mengasingkan diri.
Biarkan hari meraung ... mendepak rasa mencacah raga. Memuja bahu memeluk pilu. Meski halu melintas mendongkrak waktu. Kata ... terbata ... bata ... Mengeraslah dalam tekat sambut mentari terangi jalan yang dilalui.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Embun pagi.. isyaratkan semangat juang.
Yes, semangat selalu pak Tanto. Barakallah, terimakasih kunjungannya, sehat dan sukses selalu.
Hmm, untaian kata nan luar biasa.
Terimakasih pak Agus, barakallah kunjungannya. Sehat dan sukses selalu.
Indah niat jata yang terangkai, laksana embun yang selalu hadir di pagi hari. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Barakallah bunda Pipi, salam hormat, sehat dan sukse selalu.